Agustus 15, 2016

Presiden Berhentikan Menteri ESDM, Arcandra Tahar Hanya 20 Hari Jadi Menteri.

Senin 15 Aug 2016, 21:22 WIB

Perjalanan Arcandra Tahar, 20 Hari Jadi Menteri ESDM

Hans Henricus B.S Aron - detikNews
Perjalanan Arcandra Tahar, 20 Hari Jadi Menteri ESDMArcandra Tahar (Foto: Ilustrator Mindra Purnomo)
Jakarta - Masalah kewarganegaraan Amerika Serikat (AS) yang membelit Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar akhirnya mencapai klimaks. Presiden Jokowi memberhentikan Arcandra dari jabatan Menteri ESDM.

Keputusan ini diambil setelah Arcandra bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana. Masa jabatan Arcandra sebagai Menteri di Kabinet Kerja Jokowi adalah yang tersingkat.

Terhitung sejak dilantik Jokowi pada 27 Juli 2016, hanya sekitar 20 hari Arcandra menjabat Menteri ESDM. Saat dilantik, Arcandra menyatakan komitmennya untuk menjalankan kemandirian energi.

"Untuk program ke depan di ESDM, tentu yang akan kami tekankan adalah bagaimana kami membangun kemandirian dari sisi energi," ungkap
Arcandra, usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (27/7/2016).

Sudirman Said menyerahkan jabatan Menteri ESDM kepada Arcandra Tahar. Acara serah terima jabatan digelar di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (27/7/2016)/ Foto: Grandyos Zafna


Sehari setelah dilantik, Arcandra langsung tancap gas menggelar rapat dengan para pejabat eselon I dan II Kementerian ESDM (Rabu,
28/7/2016). Rapat yang berlangsung sekitar 2,5 jam mulai pukul 08.00 hingga 10.30 WIB itu diawali dengan perkenalan Arcandra kepada jajaran pejabat eselon I dan II, serta membahas berbagai program setiap
direktorat di Kementerian ESDM

Seusai rapat, Arcandra sempat berkeliling melihat sejumlah lokasi di Kementerian ESDM. Setelah memperkenalkan diri dan berkeliling melihat kantor barunya, keesokan harinya Jumat (29/7/2016), Arcandra mengenalkan dua rekannya selama di Houston, Amerika Serikat (AS),
Prahoro Nurtjahyo Ph.D dan Jaffee Suardin Ph.D. Arcandra menujuk kedua rekannya itu sebagai staf khususnya selama menjabat Menteri ESDM.

Selanjutnya, rutinitas Arcandra sebagai Menteri ESDM berlanjut. Dia mengkaji dan mempelajari sejumlah kebijakan di sektor ESDM, antara
lain soal Blok Masela yang akan dibangun onshore (di darat), proyek listrik 35.000 megawatt, rencana revisi Undang-Undang nomor 22 tahun 2001 tentang Migas, pengembangan energi baru terbarukan, serta meningkatkan produksi migas.

Di awal Agustus, Arcandra menyampaikan rencana merombak aturan cost recovery dan pajak migas. Keduanya tercantum dalam PP 79/2010 mengatur tentang biaya operasi yang dapat dikembalikan (cost recovery) dan pajak di bidang usaha hulu migas.

"(PP 79/2010) sedang kita review. Kita perlu koordinasi dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu)," kata Arcandra usai rapat di Kemenko
Maritim, Jakarta, Selasa (2/8/2016).

Masih di awal Agustus, Arcandra juga bertemu para bos perusahaan migas di Kementerian ESDM. Pertemuan ini diadakan untuk mengetahui situasi, perkembangan-perkembangan, dan permasalahan terkini yang dihadapi industri hulu migas di dalam negeri.

Selain itu, Arcandra juga bertemu direksi PLN. Salah satu poin penting dalam pertemuan ini adalah mengawal kelangsungan proyek 35.000 MW hingga kelar 2019 nanti.

"Program 35.000 MW harus berjalan sesuai target, untuk itu tugas kita bersama untuk mendukung dan menyukseskan program tersebut," tegas
Arcandra.

Tak cuma soal listrik, Arcandra juga sempat membahas pengembangan blok migas Natuna bersama Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut B.
Pandjaitan. Hal ini berkaitan dengan kehadiran Indonesia di wilayah Natuna.

Perjalanan Arcandra Tahar sebagai Menteri ESDM juga sempat diwarnai isu penggantian Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi. Namun, saat rencana pergantian ini bergulir, Arcandra sudah terbelit dengan kasus kewarganegaraan AS.

Kini, Presiden Jokowi secara resmi menghentikan Arcandra dengan hormat sebagai Menteri ESDM. Poisisi Menteri ESDM, untuk sementara dijabat Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan.(hns/wdl)

====
Presiden Berhentikan Arcandra Tahar dari Posisi Menteri ESDM
Jakarta - Presiden Joko Widodo mengambil langkah terkait posisi Menteri ESDM Arcandra Tahar. Jokowi memberhentikan Arcandra.

"Presiden memutuskan untuk memberhentikan saudara Arcandra Tahar dari posisi menteri ESDM," ujar Mensesneg Pratikno dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Senin (15/8/2016). (faj/faj)
====
Jakarta - Berakhir sudah masa tugas singkat Arcandra Tahar sebagai Menteri ESDM. 20 Hari Arcandra melakoni jabatan orang nomor satu di ESDM.

Presiden Jokowi memberhentikan Arcandra sebagai Menteri ESDM dengan hormat. Seperti diumumkan Mensesneg Pratikno, Senin (15/8/2016) malam di Istana Negara.

"Diberhentikan dengan hormat," tegas Pratikno yang didampingi juru bicara presiden Johan Budi.

Informasi soal Arcandra mundur ini sebenarnya sudah ramai sejak pekan lalu. Berawal dari terkuaknya kepemilikan paspor AS Arcandra. Kabarnya juga ada perjalanan yang dia lakukan dengan paspor itu.

Sejak Rabu (10/8), informasi Arcandra ini sudah masuk ke Istana. Tak lama pelacakan dilakukan dan ternyata benar, sesuai data Imigrasi.

Pada Jumat (12/8) sejumlah menteri datang ke Istana, antara lain Arcandra. Kabarnya di pertemuan dengan Presiden Jokowi itu Arcandra menyampaikan niatnya untuk mundur. Dia tak mau menjadi beban. Tapi entah bagaimana, permintaan Arcandra ditolak. 

Dan pada Sabtu (13/8) isu semakin deras bergulir. Lewat pesan berantai dan di media sosial, semakin deras isu mengalir. Publik mulai gaduh mempertanyakan kebenaran status Arcandra.

Hingga akhirnya, Senin (15/8/2016) pagi, Menkum HAM Yasonna Laoly menyampaikan kebenaran bahwa Arcandra memegang paspor AS. Siang hari tadi, Arcandra menemui beberapa menteri antara lain Menko Polhukam Wiranto dan Menko Maritim Luhut Pandjaitan.

Sejak sore, sejumlah menteri berdatangan ke Istana antara lain Menlu Retno P Marsudi dan Menkum HAM Yasonna. Dan akhirnya pukul 21.00 WIB akhirnya diumumkan pemberhentian dengan hormat Arcandra. 

Masih menjadi pertanyaan, mengapa alasan pemberhentian diambil dan apakah benar permintaan mundur Arcandra ditolak?(dra/dra

Quote: 

Presiden Joko Widodo Tunjuk Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Plt mentri ESDM 


JAKARTAKOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menunjuk Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Pelaksana Tugas Menteri ESDM menggantikan Arcandra Tahar. Arcandra Tahar diberhentikan dengan hormat setelah status kewarganegaraannya menjadi polemik. Pengumuman soal pemberhentian dan pejabat pelaksana tugas Menteri ESDM diumumkan Menteri Sekretaris Negara Pratikno, di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/8/2016) malam. "Presiden memutuskan memberhentikan dengan hormat Saudara Arcandra Tahar dari posisinya sebagai Menteri ESDM dan menunjuk Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Bidang Kemaritiman, sebagai Plt Menteri ESDM sampai diangkat menteri baru," kata Pratikno. Pemberhentian Arcandra efektif mulai Selasa (16/8/2016) pagi. sumber : http://nasional.kompas.com/read/2016...campaign=Kknwp 

Quote: 

Metrotvnews.com, 

Jakarta: Polemik dwi-kewarganegaraan berujung sampai ke Kantor Presiden. Presiden Joko Widodo memberhentikan dengan hormat Menteri ESDM Archandra Tahar. "Menyikapi pertanyaan publik soal kewarganegaraan Arcandra Tahar. Dan setelah mengumpulkan info dari berbagai sumber, presiden memutuskan memberhentikan dengan hormat saudara Arcandra Taher dari Menteri ESDM," kata Mensesneg Pratikno di Kantor Presiden, Senin (15/8/2016). Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, tim bentukan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tengah mengkaji persoalan ini. "Tim Menkumham tengah mengkaji," kata Kalla saat melayat di kediaman mendiang Adi Sasono, Jalan Swakarya Bawah, Kompleks Departemen Dalam Negeri, Jakarta Selatan, Minggu 14 Agustus. Mensesneg Pratikno dan Juru Bicara Presiden Johan Budi--MTVN/Ghita Meskipun baru mengenal saat di Indonesia, Kalla memastikan Arcandra orang baik. Kalla akan menunggu hasil kajian dari tim. "Saya baru kenal kemarin, tapi orangnya baik," kata Kalla. Arcandra sempat membantah tudingan dirinya juga warga Amerika Serikat. Ia mengaku berasal dari Padang, istrinya berasal dari wilayah yang sama. Ia lahir dan besar di Padang. Baca: Malam Ini, Jokowi Beri Keterangan soal Menteri Archandra Pria asal Pariaman itu sudah dua kali mengeluarkan pernyataan terkait kewarganegaraannya. Usai menyambangi Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Sabtu, 12 Agustus 2016, Arcandra menjawab pertanyaan pewarta sembari berkelakar bahwa ia adalah orang Padang. "Kalian tidak lihat muka saya orang Padang?" 

sumber : http://m.metrotvnews.com/news/politi...-diberhentikan









Archandra Tahar: "Lihat Tampang Saya"; Politikus PAN Ajak Publik Berempati ke Archandra

Archandra Tahar: Lihat Tampang Saya


JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Archandra Tahar, menepis bahwa dirinya berkewarganegaraan Amerika Serikat, seperti yang ramai dikabarkan.
Menurutnya, sampai saat ini dirinya masih tetap berkewarganegaraan Indonesia. Sebagai buktinya, ia meminta agar masyarakat yang meragukan kewarganegaraannya untuk melihat wajah dirinya.
"Lihat tampang saya kan, bahasa Indonesia saya masih medok Padang. Saya masih warga negara Indonesia," tegas Archandra di Kementerian ESDM, Minggu (14/8).
Pria yang sudah menetap 20 tahun di Amerika Serikat itu bahkan berani menjamin, bahwa saat ini ia memegang passport Indonesia.
“Saya pergi ke Amerika 1996, sampai saat sekarang saya masih memegang passport Indonesia dan passport Indonesia saya masih valid. Silakan cek passport saya," tegas Archandra seperti dilansir dari situs Kementerian ESDM. (chi/jpnn)
======
Senin, 15 Agustus 2016 , 11:33:00

Politikus PAN Ajak Publik Berempati ke Archandra
Wakil Ketua Umum PAN Totok Daryanto. Foto: dokumen JPNN.Com 

JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR yang membidangi energi, Totok Daryanto mengharapkan dugaan status kewarganegaraan ganda Menteri ESDM Archandra Tahar tidak terus dipersoalkan. Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu menegaskan, sebaiknya menteri asal Minang itu dibiarkan fokus bekerja. "Andaikan benar dia status resminya warga negara asing, menurut saya kita perlu bujuk dia agar mau kembali menjadi WNI. Kita butuh anak-anak bangsa yang hebat seperti dia ini sebanyak-banyaknya pulang dan kita ajak membangun negeri kita yg sedang terpuruk ini," kata Totok melalui pesan singkat, Senin (15/8). Wakil Ketua Umum DPP PAN itu mengingatkan, jangan sampai polemik tentang Archandra justru jadi komoditas politik. Menurutnya, persoalan itu harus diletakkan pada perspektif kepentingan nasional. Yakni apakah Indonesia memang butuh Archandra atau tidak. "Kalau jawabannya tidak, mari kita persoalkan ramai-ramai dan kita dongkel posisinya. Tetapi kalau jawabannya kita butuh dia, apapun statusnya kita harus berjuang mengusahakan agar status kewarganegaraannya resmi sebagai WNI," ujar Totok. Archandra, sambung Totok, sudah menunjukkan iktikadnya untuk mau berjuang bersama pemerintah dalam membangun sektor migas yang karut-marut. Ketika mengambil keputusan menerima tawaran Presiden Joko Widodo untuk menjadi menteri ESDM, Archandra sesungguhnya telah berkorban karena hidupnya di AS pasti secara materi lebih enak lantaran memegang beberapa hak paten komersial. "Mari kita berempati dan meletakkan kepentingan Indonesia di atas segala-galanya. Sekali lagi ini hanya sekedar sharing pendapat agar kita dapat melihat persoalan kewarganegaraan Tahar secara proporsional dan jernih," pungkas Totok.(fat/jpnn)
BERITA TERKAIT
Archandra Tahar: Lihat Tampang Saya Archandra Tahar: Silakan Cek Passport Saya
Menurut OSO, Indonesia Butuh Archandra Tahar Komentar Denny Indrayana soal Kasus Archandra Tahar
Sekjen PDIP: Status Kewarganegaraan Archandra Tahar Harus Dibongkar Archandra Bisa Langsung Dicopot dari Kabinet Kerja, Ini Aturannya...
Archandra Pilih Ibu Pertiwi, Tolong Jangan Disudutkan Lagi
=======



Tanggapi Dwi Kewarganegaraan Menteri ESDM, Ini Penjelasan Menkum HAM 


15 Aug 2016 11:50:44 WIB 
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menjelaskan Arcandra Tahar masih berstatus sebagai WNI. 

 WowKeren.com - Isu dwi kewarganegaraan Arcandra Tahar tengah menjadi sorotan. 


Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini telah dipastikan memiliki dua paspor, Indonesia dan Amerika Serikat. Meski begitu, Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly mengatakan jika status WNI Arcandra tidak langsung hilang begitu saja. "Jadi begini, memang perdebatannya Beliau memiliki paspor luar, paspor WNA dan WNI. Memang by law (secara hukum) di dalam Undang-Undang dikatakan warga negara Indonesia yang memperoleh warga kenegaraan lainnya dengan sendiri kehilangan kewarganegaraan itu normanya, tetapi kehilangan kewarganegaraan itu harus diformalkan melalui keputusan menteri," terang Yasonna Laoly, Senin (15/8). Yasonna menambahkan jika Arcandra sudah mengembalikan paspor AS sehingga statusnya tetap WNI. "Jadi sudah dikembalikan ini yang AS, menurut UU Kewarganegaraan dan menjadi norma universal di dunia tidak boleh ada warga yang stateless," imbuhnya. Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto kabarnya akan memanggil Arcandra. Ia akan meminta penjelasan terkait dwi kewarganegaraan tersebut. (wk/kr)

Diisukan Berkewarganegaraan AS, Menteri ESDM Ngaku Asli Padang

13 Aug 2016 19:45:05 WIB
Isu mentri ESDM tersebut juga sudah didengar oleh Kepala BIN Sutiyoso.

WowKeren.com - Beberapa hari terakhir ini, Menteri ESDM Archandra Tahar diisukan berkewarganegaraan ganda yaitu Indonesia dan Amerika Serikat. Isu ini bahkan menjadi topik hangat yang diperdebatkan netter di Twitter.

Sabtu (13/8), Archandra pun tampil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Sayangnya, sang mentri tak memberikan jawaban saat ditanya apakah pertemuannya dengan Presiden itu terkait dengan isu kewarganegaraan.

Archandra justru memberikan tanggapan unik tentang dirinya yang merupakan warga negara Indonesia. "Lihat muka saya, apa? Muka orang Padang begini, kok" tukas Archandra dilansir dari Kompas.

Sementara itu, Sutiyoso sebagai Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) mengaku sudah mendengar isu tersebut. Sutiyoso bahkan mengungkapkan sedang mendalami isu kewarganegaraan Archandra.

"Saya juga dapat informasi seperti itu. Saat ini sedang didalami BIN. Perlu diketahui para menteri tidak dimintakan clearance (izin) BIN," ungkap Sutiyoso melalui pesan singkat. Meski demikian, Sutiyoso tak mengaku jika pihaknya kecolongan. (wk/kr)Minggu, 14 Agustus 2016 , 11:14:00

Ini Penjelasan Istana Soal Dwi Kewarganegaraan Menteri ESDM


Menteri ESDM Archandra Tahar. Foto: dok. Jawa Pos
Menteri ESDM Archandra Tahar. Foto: dok. Jawa Pos
CIBUBUR—Istana Negara akhirnya memberi klarifikasi atas isu dwi kewarganegaraan Menteri ESDM Archandra Tanar. Yaitu kewarganegaraan Indonesia dan Amerika. Presiden Joko Widodo enggan menjawab itu sehingga penjelasan tersebut disampaikan Mensesneg Pratikno
“Terkait itu biar mensesneg yang menyampaikan,” ujar Jokowi, sapaan Presiden usai menghadiri HUT Pramuka ke 55 tahun di Cibubur.
Sementara itu, Pratikno hanya menjelaskan soal paspor milik Archandra, bukan kewarganegaraannya. Menurutnya, Archandra memang memegang paspor Indonesia. Paspor itu berlaku sampai 2017.
“Jadi kami ingin tegaskan bahwa Pak Archandra Tahar itu adalah pemegang paspor Indonesia.  Jadi beliau pas hadir masuk ke Indonesia juga menggunakan paspor itu,” papar Pratikno.
Pratikno mengatakan, Presiden memang meminta Archandra pulang ke Indonesia karena memiliki kualifikasi dan prestasi yang bagus. Terutama karena dia bekerja pada perusahaan besar terkait off shore di Amerika yang sesuai dengan bidang kerjanya di kementerian tersebut.
“Nah Pak Archandra juga terpanggil untuk mengabdi. Jadi sekali lagi kami tegaskan beliau adalah pemegang paspor Indonesia. Saya kira itu saja nanti ditanyakan ke otoritas yang bisa menjelaskan,” tegas Pratikno.
Sebagaimana diketahui, beredar informasi melalui viral yang menyebut Archandra sudah memutus ikatannya sebagai WNI sejak Maret 2012 lalu. Archandra juga dituding sengaja membuat paspor Indonesia di KJRI Houston sebulan sebelum berubah kewarganegaraan dengan masa berlaku lima tahun. Ini disebut-sebut dilakukan Archandra agar tidak diketahui rencananya melepaskan kewarganegaraan sebagai WNI. (flo/jpnn)
======