April 20, 2016

Aneh-Aneh ?



BLBI Dinilai Aneh



Fahri menilai, perlakuan dari Kejaksaan Agung (Kejagung) terlalu berlebihan dan dianggap sebagai ajang cari panggung saja.

"Saya lihat cara penjemputan itu seperti jemput calon presiden," kata Fahri Hamzah, di Hotel Oasis Amir, Jakarta Pusat, Minggu 24 April 2016.

"Jangan cari panggung. Caranya itu kurang pas. Harusnya penjemputan dilakukan sama rata, tidak karena dia itu siapa, jadi enggak pas kalau menurut saya," imbuhnya.

Fahri menyebut, perlakuan istimewa pada saat penjemputan buronan kelas kakap tersebut, dianggap aneh dan tidak adil.

"Ya memang agak aneh ya, dibilang buron, tapi kaya orang pulang piknik. Harusnya dilakukan sama. Kalau diduga salah, ya salah. Segala warga negara di mata hukum sama. Jangan ada perbedaan, apalagi sengaja diutamakan dengan diberi perlakuan berbeda," ungkapnya.

Dia menjelaskan, perlakuan dengan diberikannya fasilitas serta penjemputan tanpa diborgol dianggap perlakuan yang salah.

"Kurang pas caranya, harusnya sama seperti penjemputan yang lain. Kaya waktu Nazaruddin, itu kan diborgol di depan kan. Harusnya ya sama, perlakuan harus sama. Apa bedanya Samadikun sama Nazaruddin? Kan sama dong," tambahnya.

Diketahui, Samadikun mendapatkan perlakuan istimewa setelah ditangkap sebagai buronan 13 tahun.‎ Adapun keistimewaan itu di antaranya, Samadikun tidak diborgol, disambut Jaksa Agung M Prasetyo dan Kepala BIN Sutiyoso di VIP Bandara Halim Perdanakusuma dan dibawa dari China ke Jakarta menggunakan pesawat mahal atau nonkomersil.


(maf)
Penyambutan Buronan BLBI Samadikun Hartono Mirip Kedatangan Presiden

Tidak ada komentar: